Here come the March! Tanggal 29 Februari kemarin saya sudah mulai nulis postingan, tapi ga selesai karena terpotong kegiatan lain. Jadi waktu saya cek, postingan di bulan Februari jumlahnya 9. Cukup lah, lebih banyak 1 daripada bulan Januari. Dan kalau dirata-rata kira-kira tiap 3 hari ada satu postingan. Yep, I'm that obsessed with the amount of post in this blog. Bulan Maret ini harus lebih banyak! Bulan ini nampaknya banyak yang
harus dikejar, terutama untuk pekerjaan. Akhir bulan ini kami berencana
menyelanggarakan pelatihan di Pulau Pari. Saya sendiri belum pernah ke
sana. Meskipun dari jaman kuliah udah sering banget diajakin atau
beragenda untuk liburan ke pulau seribu, tapi nyatanya sampai lulus bahkan udah kerja, ngeliat bayangan pulaunya pun belum pernah. Apakah akhir bulan ini bisa terwujud?
Masih berhubungan dengan pekerjaan, kemarin saya ke Pusat Penelitian Kimia LIPI yang ada di Serpong. Perjalanan kemarin entah sudah untuk yang keberapa kalinya saya ke sana. Pertama kali ke sana, bareng dengan senior di kantor. Naik bis dari Bogor yang bernama bis PO Pusaka. Waktu itu juga pengalaman pertama naik bis itu. Bisnya berwarna biru putih dengan tulisan PO Pusaka di bagian depan. Kalau melihat penampakannya, bis ini sepertinya merupakan teman sepermainan dengan metromini dan kopaja, mungkin mereka dulu sekolah di TK yang sama.He he he. Bis ke Parung dan Tangerang ini berangkat dari terminal Baranangsiang Bogor, kami biasanya menunggu bis ini di perempatan jalan baru / tol BORR. Tapi biasanya tanpa harus menunggu bisnya sudah lebih dulu menunggu di situ alias ngetem. Karena berangkat pagi, biasanya penumpangnya kebanyakan adalah anak sekolah. Bis ini melewati rute Bogor-Parung-Tangerang. Tapi, kebanyakan bis dari Bogor hanya berhenti sampai Parung saja. Dari situ harus berganti bis untuk melanjutkan ke Serpong. Jalur ini merupakan jalur yang cukup singkat untuk ke Serpong dari Cibinong. Tapiii, jalannya jelek sekali! Di kiri kanan jalur ini banyak sekali pabrik. Jadi kendaraan yang melintas pun sebagian besar berupa kendaraan berat. Di beberapa bagian bahkan aspalnya sudah hilang sama sekali. Tapiii itu dulu. Terakhir saya lewat hari Selasa kemarin jalanya sudah jauh lebih baik. Sudah dibeton dan dilapis aspal. Jadi ga bikin sakit perut lagi untuk dilewati. Tetap saja di beberapa bagian sudah mulai terlihat ada kerusakan. Tipikal lubang jalan yang ada ada di jalanan beton-aspal. Lubangnya sangat dalam dan lebar.
Selain lewat Parung, untuk ke Tangerang dari Cibinong bisa lewat jalan tol. Jalannya sudah pasti bagus, tapi jaraknya lebih jauh dan resiko terjebak macet lebih besar. Alternatif jalur ini biasanya saya ambil sebagai jalur pulang dari Serpong. Dari kawasan Puspitek Serpong, naik ojek ke Muncul, kemudian naik angkot ke Giant / German Center dari situ tinggal duduk manis di halte menunggu bis Agra Mas Cibinong Tangerang. Bis ini langsung ke terminal Cibinong melalui tol. Bisnya bagus dan berAC. Saya biasanya tidur dengan nyenyak sepanjang perjalanan pulang. He he he. Udah lama juga ga naik bis ini. Belakangan ini kalau ke Serpong lebih sering menggunakan mobil kantor. Pernah nyetir sendiri sekali dan kapoook. Kebetulan saat nyetir sendiri itu, acaranya baru selesai sore. Pas jam pulang kerja. Ketemu lah macet orang pulang kerja di tol. Luar biasa. Pegel di tangan bertahan hingga esok hari. Setelah itu saya ga mau lagi nyetir sendiri ke Serpong.
Kalau dipikir-pikir, melakukan pekerjaan ini membuat saya jalan ke tempat-tempat yang ga mungkin saya datengin kalau ga karena kerja. Selain Serpong, ada satu tempat lagi yang menurut saya in the middle of nowhere, yaitu kantor LIPI di Cikini. Bukannya karena jauh dari mana-mana sih, letaknya cukup dekat dengan stasiun kereta CIkini. Tapi gedungnya sama sekali ga keliatan. Gedungnya merupakan gedung tua dan dari luar kesannya kurang terawat. Jadi kalaupun lewat situ, hampir pasti akan terlewatkan begitu saja kalau kita t idak tau apa yang dicari. Hi hi hi. Entah besok-besok akan ke mana lagi.
Yea, you gotta love what you work just to make it easier.
Masih berhubungan dengan pekerjaan, kemarin saya ke Pusat Penelitian Kimia LIPI yang ada di Serpong. Perjalanan kemarin entah sudah untuk yang keberapa kalinya saya ke sana. Pertama kali ke sana, bareng dengan senior di kantor. Naik bis dari Bogor yang bernama bis PO Pusaka. Waktu itu juga pengalaman pertama naik bis itu. Bisnya berwarna biru putih dengan tulisan PO Pusaka di bagian depan. Kalau melihat penampakannya, bis ini sepertinya merupakan teman sepermainan dengan metromini dan kopaja, mungkin mereka dulu sekolah di TK yang sama.He he he. Bis ke Parung dan Tangerang ini berangkat dari terminal Baranangsiang Bogor, kami biasanya menunggu bis ini di perempatan jalan baru / tol BORR. Tapi biasanya tanpa harus menunggu bisnya sudah lebih dulu menunggu di situ alias ngetem. Karena berangkat pagi, biasanya penumpangnya kebanyakan adalah anak sekolah. Bis ini melewati rute Bogor-Parung-Tangerang. Tapi, kebanyakan bis dari Bogor hanya berhenti sampai Parung saja. Dari situ harus berganti bis untuk melanjutkan ke Serpong. Jalur ini merupakan jalur yang cukup singkat untuk ke Serpong dari Cibinong. Tapiii, jalannya jelek sekali! Di kiri kanan jalur ini banyak sekali pabrik. Jadi kendaraan yang melintas pun sebagian besar berupa kendaraan berat. Di beberapa bagian bahkan aspalnya sudah hilang sama sekali. Tapiii itu dulu. Terakhir saya lewat hari Selasa kemarin jalanya sudah jauh lebih baik. Sudah dibeton dan dilapis aspal. Jadi ga bikin sakit perut lagi untuk dilewati. Tetap saja di beberapa bagian sudah mulai terlihat ada kerusakan. Tipikal lubang jalan yang ada ada di jalanan beton-aspal. Lubangnya sangat dalam dan lebar.
Selain lewat Parung, untuk ke Tangerang dari Cibinong bisa lewat jalan tol. Jalannya sudah pasti bagus, tapi jaraknya lebih jauh dan resiko terjebak macet lebih besar. Alternatif jalur ini biasanya saya ambil sebagai jalur pulang dari Serpong. Dari kawasan Puspitek Serpong, naik ojek ke Muncul, kemudian naik angkot ke Giant / German Center dari situ tinggal duduk manis di halte menunggu bis Agra Mas Cibinong Tangerang. Bis ini langsung ke terminal Cibinong melalui tol. Bisnya bagus dan berAC. Saya biasanya tidur dengan nyenyak sepanjang perjalanan pulang. He he he. Udah lama juga ga naik bis ini. Belakangan ini kalau ke Serpong lebih sering menggunakan mobil kantor. Pernah nyetir sendiri sekali dan kapoook. Kebetulan saat nyetir sendiri itu, acaranya baru selesai sore. Pas jam pulang kerja. Ketemu lah macet orang pulang kerja di tol. Luar biasa. Pegel di tangan bertahan hingga esok hari. Setelah itu saya ga mau lagi nyetir sendiri ke Serpong.
Kalau dipikir-pikir, melakukan pekerjaan ini membuat saya jalan ke tempat-tempat yang ga mungkin saya datengin kalau ga karena kerja. Selain Serpong, ada satu tempat lagi yang menurut saya in the middle of nowhere, yaitu kantor LIPI di Cikini. Bukannya karena jauh dari mana-mana sih, letaknya cukup dekat dengan stasiun kereta CIkini. Tapi gedungnya sama sekali ga keliatan. Gedungnya merupakan gedung tua dan dari luar kesannya kurang terawat. Jadi kalaupun lewat situ, hampir pasti akan terlewatkan begitu saja kalau kita t idak tau apa yang dicari. Hi hi hi. Entah besok-besok akan ke mana lagi.
Yea, you gotta love what you work just to make it easier.
No comments:
Post a Comment