Helloooo, how's your new year? I wish everyone was having fun. Saya menghabiskan malam tahun baru dengan ngobrol sampai lewat tengah malam dengan D. Tanpa rencana. Hari Kamis, hari terakhir di tahun 2015, kantor saya masuk seperti biasa. Tapi D bisa pulang lebih cepat karena lokasi kantor di Jakarta yang beresiko besar bakal macet menjelang pergantian tahun. Meskipun masuk seperti biasa, hari Kamis menjadi hari yang menyenangkan. Setelah dua hari sebelumnya bidang kami memenangkan pentas seni di acara refleksi akhir tahun kantor, pada hari Kamis kami berencana untuk makan siang rame-rame di luar dan para atasan setuju. Ye ye ye, they're so cool. Jadilah kami seruangan pergi semua siang itu. Enaknya punya kantor di Cibinong, meskipun dekat dengan mall terbesar di sini, jalanannya tidak terlalu macet. Kurang lebih 15 menit kami sudah tiba di mall untuk makan siang.
Namanya orang berbanyakan, ada cewek-cewek, cowok-cowok, bapak-bapak, ibu-ibu, dan belum memutuskan akan makan di mana, serombongan ini muter-muter aja ga jelas mau berenti di mana. Akhirnya setelah sempat masuk dan keluar lagi, kami sepakat untuk makan di Bakso Lapangan Tembak. I'm sure D will roll his eyes if he knew about this, he doesn't really appreciate convenience of this place. Harga makanan di situ cukup terjangkau dan pilihan makanannya banyak, jadi cocok untuk makan rame-rame dengan budget yang tidak sangat banyak. Waktu itu, karena masih sariawan, saya pilih makanan yang ga perlu banyak ngunyah: mie ayam yamin. Mba Diah dan Yati pesan sapo tahu jepang, rasanya lumayan juga. Tapi banyak sayurnya, eww. Waktu cerita ke D kalau kami makan siang di luar, dia minta saya untuk belanja: mau panggang-panggangan pake microwave nanti malam. Tapi saya baru belanja pulang kantor. Beli kentang, ubi, pisang, dan pelengkap-pelengkap lain.
Namanya orang berbanyakan, ada cewek-cewek, cowok-cowok, bapak-bapak, ibu-ibu, dan belum memutuskan akan makan di mana, serombongan ini muter-muter aja ga jelas mau berenti di mana. Akhirnya setelah sempat masuk dan keluar lagi, kami sepakat untuk makan di Bakso Lapangan Tembak. I'm sure D will roll his eyes if he knew about this, he doesn't really appreciate convenience of this place. Harga makanan di situ cukup terjangkau dan pilihan makanannya banyak, jadi cocok untuk makan rame-rame dengan budget yang tidak sangat banyak. Waktu itu, karena masih sariawan, saya pilih makanan yang ga perlu banyak ngunyah: mie ayam yamin. Mba Diah dan Yati pesan sapo tahu jepang, rasanya lumayan juga. Tapi banyak sayurnya, eww. Waktu cerita ke D kalau kami makan siang di luar, dia minta saya untuk belanja: mau panggang-panggangan pake microwave nanti malam. Tapi saya baru belanja pulang kantor. Beli kentang, ubi, pisang, dan pelengkap-pelengkap lain.
Malam itu alhamdulillah tidak lama setelah maghrib D sudah tiba di rumah. Kami jadi percobaan manggang kentang, yang sayangnya tidak terlalu sukses. Hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Ya sudah lah yaa, namanya juga percobaan pertama. Entah dari jam berapa, di luar sudah ramai bunyi petasan dan kembang api. Entah dari mana saja asalnya. Saya sendiri sudah bersiap-siap tidur dari jam 11 kurang. Tapi ujung-ujungnya malah ngobrol dengan D sampai lewat tengah malam. Hi hi hi. We talked about a lot of things. Dari jaman pacaran dulu, ngobrol menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi kami. Kami bisa ngobrol tenang apa aja, dari A ke Z ke A lagi. Ngobrolin yang penting, ga penting, sedih, serius, kocak, konyol, apa aja lah. And it's always a time wrap when I talked with him. Di tengah - tengah ngobrol, kami dengar suara kembang api yang tambah rame, saya pun bertanya, "Eh, jam berapa sih sekarang?" Ternyata memang sudah jam 12 malam, tahun baru saja berganti dan kami ga terlalu peduli karena asyik dengan obrolan sendiri. Akhirnya jam 2 pagian kami baru tidur.
Efek begadang di malam sebelumnya, tahun 2016 kami awali dengan bangun siang. Hue he he. Dan saya menghabiskan seharian itu dengan binge watching serial Marvel's Agent Jessica Jones. Bener-bener dari pagi sampai malam nonton aja kerjaannya. Sampai kepala pusing. D sendiri ikut nonton 2 episode awal, setelahnya dia lebih milih untuk maen game. Besoknya pun kami masih bermalas-malasan, nyelesain nonton Jessica Jones lanjut nonton Martian. Sebenernya agak sebel sih ga bisa nonton Martian di bioskop, hu hu hu. Tapi nonton di rumah bersama suami pun okelaah. Filmnya keren, meskipun tema yang diambil sama dengan Interstellar dan Gravity, tentang luar angkasa, Martian dikemas dengan komedi yang lebih banyak daripada drama. Meskipun begitu, ga mengurangi keseriusan alur cerita dan ketegangan-ketegangan yang diperlukan pada momen-momen tertentu. Saya jadi pengen baca novel yang jadi dasar pembuatan film ini.
Setelah puas bermalas-malasan selama dua hari, (sebenarnya ga puas juga sih), hari Minggu kami mulai mengerjakan domestic work. Saya mulai menyetrika, D mulai bersih-bersih. Lumayan lah, isi rumah pun mulai kelihatan bentuknya setelah dua hari dibiarkan ga karuan. Malamnya kami keluar makan mie Jogja. Mie Jogja yang ada di dekat pertigaan Cikaret ini rasanya enak. Pengunjungnya pun selalu ramai. Sayangnya, tempatnya kecil dan mungkin dapurnya juga kecil, jadi sering sekali kapasitas meja dan kursinya tidak mencukupi. Yang mau makan di situ harus nunggu di luar dulu kalau di dalam masih penuh. Yang sudah duduk di dalam pun harus nunggu lagi karena kalau lagi rame banget, hampir satu jam dari waktu kita memesan, makanan baru datang. Jadi kalau mau makan di sana, ga boleh di saat kelaparan. Bisa emosi! Waktu D ngajak makan di sana, saya sudah siap-siap akan nunggu lama, dan memang benar. Kami cukup beruntung ketika datang bisa langsung dapet meja. Meskipun tetap saja pesanan makanan baru datang satu jam kemudian. Yang lucu lagi, saat rame pengunjung, kadang gelas atau cangkirnya habis. Jadi tidak bisa langsung pesan minuman. Sayang ya, padahal peminatnya banyak tapi pelayanan dan fasilitasnya kurang. Hmm, apakah mereka kekurangan modal?
Soo, that's how I spent my new year. I wish this year will be an exciting and fun year!
No comments:
Post a Comment