Hai. Tadi pagi waktu buka pintu belakang sandal yang ada di situ basah. Hmm, ternyata tadi malam hujan. Ga lama kemudian, hujan cukup deras. Pagi-pagi hujan pas weekdays, great. Lelet-leletan lah tadi pagi berangkatnya. Dan SD di deket pertigaan yang emang udah biasanya bikin jalan macet, tadi semakin panjang macetnya. Bahkan dari arah yang berlawanan macetnya panjang banget. Mungkin SD itu sebaiknya menyediakan lahan parkir yang lebih luas untuk para pengantar, biar ga bikin jalan macet. Karena posisinya deket pertigaan, berpotensi tinggi untuk deadlock.
Anyway, akhirnya saya berhasil mengejar The Blacklist, fu fu fu. Kemarin donlot dua episode dan langsung ditonton. Sepertinya tayang setiap hari Kamis, besok mau donlot lah. Saat ini yang on going season 3, masih seru. Meskipun waktu saya baca di forum-forum ada beberapa editor yang bilang episode ini membosankan, episode itu garing, tapi kalau menurut saya sih masih seru di tiap episode. Emang sih ada beberapa plot yang malesin dan agak ga penting, misalnya romansa sesaat antara Ressler dan Navabi. Tapi di luar itu masih bikin saya betah nonton.
Tadi siang nyobain makan bakso mercon di depan CCM, diajakin Dina. Lumayan enak meskipun saya curiga yangbikin enak kebanyakan penyedapnya. Tipikal bakso di Bogor lah, kuahnya cenderung bening. Bakso adalah salah satu hal yang bikin saya kangen Banyuwangi. Bakso di Banyuwangi tuh terasa bumbunya di kuahnya. Kuahnya pun ga bening, tapi agak keruh kaya rasa dan kaldu. Sedap. Balik ke bakso mercon tadi, yang disebut bakso mercon itu adalah bakso yang bagian tengahnya diisi daging giling kasar dan potongan cabe. Saya agak terkejut ketika membuka bakso mercon dan menemukan daging giling kasarnya karena pengennya isinya cabe aja. Hidup pecinta pedas!
Hari Minggu kemaren setelah nonton Deadpool saya dan D juga makan pedas. Di ramen 81 (atau ramen 11? Pokoknya ramen yang ada angka 1 nya deh). Setiap pengunjung yang memasuki ramen itu pasti disambut dengan teriakan sapaan dari para pramusajinya , "Irrashaimase!" dan mereka ga mengucapkannya dengan serempak, tapi susul menyusul gitu. Agak sulit diabaikan awalnya, tapi lama-lama cuek aja diteriakin. Di tempat ramen ini menunya ga hanya ada ramen, tapi ada bento dan menu - menu jepang lain. Kemarin saya pesan sunny ramen dengan kuah original, D pesan ramen dengan daging sapi (saya lupa namanya) dengan kuah kari. Kami berdua sepakat mencoba tingkat kepedasan yang 'burning' karena sebelumnya sudah pernah nyobain yang satu tingkat di bawah burning dan menurut kami itu kurang pedas. Rasa ramennya menurut saya cukup enak, apalagi kuah original, suka. Tapi saya benci melihat sayur utuh di dalam mangkok ramennya. Karena saya kurang suka sayur, agak kesulitan untuk memotong-motong sayurnya menjadi ukuran kecil. Di luar itu sih oke. O iya, porsinya ga terlalu banyak. Untuk cowok mungkin kurang kenyang. Saya pun kalau sedang lapar sepertinya ga cukup kalau makan ramen ini aja.
Lanjut bahas makanan yang lain. Dua hari ini saya lagi rajin masak sore -sore. Sempet bikin udang asam manis dan kemarin nyobain semacam isi lumpia basah. Udang asam manis ini masakan yang saya sukai karena masaknya gampang dan hasilnya seperti orang emang niat masak. He he he. Tinggal tumis potongan bawang bombai, bawang putih, bawang merah, dan cabai, lalu ditambahkan saus sambal, masukkan udangnya, jadi deh. Sangat praktis dan resiko salah rasa pun kecil. Masakan kedua yang saya masak kemarin adalah isi lumpia basah. Bikin ini karena pengen lumpia basa (penjual lumpia basah yang biasanya nongkrong di depan pemda pindah entah ke mana sejak ditertibkan) dan ada sisa kecambah yang dibeli mama di kulkas. Saya ga pernah beli kecambah karena saya ga suka (kecuali kalau dimasak jadi lumpia basah). Jadi saya berinisiatif untuk bikin isi lumpia basah. Resepnya saya dapat dari googling aja kemudian di modifikasi sendiri. Kemarin sih saya bikin bumbu halus yang teridiri dari bawang putih, bawang merah sedikit, garam, dan cabai. Kemudian ditumis, masukkan telur, segera di orak-arik, masukkan potongan bakso, terakhir masukkan kecambah, ditumis hingga layu. Gimana rasanya? Enak tapi terlalu asih. He he he. Sepertinya saya terlalu semangat menambahkan garam. Lain kali coba lagi deh.
Makan apa kalian hari ini?
No comments:
Post a Comment