Pengumuman - pengumuman, hari ini sudah memasuki bulan Februari. Yak, sepertinya tahun ini akan lewat dengan super cepat. Mungkin karena time line pekerjaan sudah mulai disusun, detil-detil apa saja yang harus dikerjakan sudah mulai terbayang. But frankly, I'm still not in the mood to get everything done. Masih aja sibuk nyari pengalih perhatian, the biggest distraction right is maybe a TV series entitled "The Blacklist" Yep, I wasted this weekend binge watching that series. Tapi tapi tapi, The Blacklist ini emang seru sih. He he he. Oh my guilty pleasure.
Alurnya ga seintense Jessica Jones atau dare Devil yang emang setiap ending episodenya itu sangat menuntun penonton untuk segera nonton kelanjutannya. The Blacklist punya jalan cerita intense tapi tidak sering berakhir dengan cliff hanging di setiap episodenya. Setiap episode memiliki kasus sendiri - sendiri yang harus dipecahkan (ada sih beberapa kasus yang baru selesai setelah dua episode), tetapi ada misteri besar yang jadi benang penghubung antar tiap episode. Misteri terbesar yang dijual sih nampaknya hubungan antara Liz dan Red. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, serial ini ga menuntut kita untuk langsung nonton lanjutannya, tapi bagi orang yang ga sabaran pasti yaa tetep aja nonton. Yang seru lagi saat nonton serial ini, penonton diberi kesempatan untuk ikut menebak-nebak bagaimana kasus dalam satu episode terpecahkan. Udah biasa mungkin ya untuk film dengan genre detektif. Tapi fakta yang disajikan pada penonton dan kasus yang dihadapi sudah menjadi alat yang cukup bagi penonton untuk ikut-ikutan sok tahu (iya, kayak saya). Ga terlalu banyak kejutan atau senjata rahasia untuk memecahkan kasus yang tidak diketahui oleh penonton. Yah, asyiklah untuk diikuti. Meskipun pasti ada laah, goof - goof di tiap episode. But, trust me, this series is really worth your weekend! I personally think this could be my second most favorite series after Breaking Bad. Tapi saya baru selesai nonton Season 1. Kita lihat bagaimana kelanjutannya di season berikutnya. Semoga sih ga seperti Orphan Black, yang cukup menjanjikan di season 1 tapi berubah jadi cukup menjijikkan di season 2. O iya, sebenarnya The Blacklist ini sudah tayang sejak tahun 2013. Dan sekarang Season 3 sedang on air. Harus cepat mengejar ketertinggalan.
Jadi ya recap weekend ini dihabiskan dengan nonton, kalau D habis dengan main Destiny di xbox. Akhirnya mau kompromi untuk mindahin Xbox ke kamar belakang dan disambungkan ke monitor kecil. Hi hi hi. I got the big screen in the lounge. Hari Sabtu yang paling wasted karena hampir seharian kami berdua mager di depan layar masing-masing. Menyenangkan meskipun ga jalan-jalan ke mana-mana. Apalgi Sabtu kemarin rasanya ngantuk aja seharian gara-gara malamnya mati lampu dan saya ga bisa tidur. Jadi, hari Jumat sore hujan deras mulai maghrib. Lengkap dengan petir dan guntur. Saya udah memperkirakan kemungkinan mati lampu, tapi ga siap juga kalau mati lampunya jam 7 kurang. Langsung nyalain lampu emergency dan lilin. Berdoa aja supaya cepet nyala lagi. Nungguin setengah jam, belum nyala, satu jam belum nyala, sampai D pulang jam 10 malem lewat juga belum nyala. Waktu kami mau tidur, jam 11 kurang, baterai lampu emergency abis. Lilin udah mati dari tadi. Yak, akhirnya cuma nyalain senter. Herannya, meskpun di luar belum lama hujan deras, di dalam rumah masih hangat (baca: gerah) karena ga bsa nyalain kipas angin. Jadilah tidur ga bisa tenang. Ditambah lagi telinga saya jadi super sensitif dengan suara pelan apapun, mungkin karena gelap. Sialnya, malam itu saya bolak-balik dengar suara keletak-keletuk. Semakin ga bisa tidur. Akhirnya lampu nyala sekitar jam 1 malam. Fuuuh. alhamdulillah. Baru bisa tidur dengan nyenyak.
Malam minggunya, gantian D yang ga bisa tidur. Dia juga denger suara mencurigakan gitu. Anehnya saya malah ga denger sama sekali. Semoga cuma suara kerikil atau kucing ya.Jangan sampai deh ada tikus, apalgi orang. Naudzubillahi minzalik. Hari minggu pun masih berlanjut nyelesain urusan di depan layar. Tapi D sempat ngajak keluar makan siang. Saya udah sempet setuju. Tapi waktu jamnya makan, malah males. Bayangin harus keluar rumah. Akhirnya mesen makan lewat go-food. Mua ha ha ha, semales itu emang. Tapi meskipun malas, kami masih mengerjakan tugas mingguan. Saya masih bersihin kamar mandi dan nyetrika, D masih ngevakum lantai, bahkan sempet nyuci mobil. Sayangnya... pas malem hujan.. Hu hu hu hu, kasian D. Bahkan tadi pagi waktu perjalanan ke kantor pun hujan, semakin kasian. Semoga nanti waktu pulang kantor ga hujan yaa. Sampai rumah pun jangan hujan, mau nyuciii.
No comments:
Post a Comment