Hello, how is your weekend going? Saya menghabiskan akhir minggu dengan berkunjung ke tempat saudara. Hari Sabtu ke tempat pakdhe di Serang, hari Minggu ke rumah pakdhe di Bogor. Ternyata pada hari Sabtu itu ada acara arisan keluarga budhe di pantai Anyer, jadi kami diajak ikut kesana juga. Perjalanan Cbinong-Serang kurang lebih 2 jam. Tapi kemarin kami sempat salah jalan sehingga perlu waktu lebih lama. Tiba di Serang sudah hampir setengah 12. jam 12 kurnag kami berngkat ke pantai Anyer. Kurang lebih 1 setengah jam perjalanan dengan supir yang sangat ngebut. Yep, pakdhe saya mengemudikan mobil dengan sangat kencang. Seisi mobil tidak ada yang bisa tidur karena was was, he he he. Sayang sekali kemarin ada satu orang sepupu yang tidak ada karena sedang berlibur setelah wisuda. Jadi kami bertujuh saja berhimpit-himpit di dalam mobil.
Kami menuju Anyer melalui jalan alternatif Cilowong karena jalur utama diperkirakan macet. Jalur alternatif yang kami lewati berupa dataran tinggi mirip seperti puncak tetapi jalannya sedikit lebih kecil dan vegetasi di pinggir jalan lebih rapat. Sesekali terlihat pemandangan bagus yang memperlihatkan kota Serang.Setelah melewati dataran tinggi tersebut kami melalui persawahan, perkampungan, dan tiba-tiba sudah sampai di daerah Anyer. Dari dalam mobil daerah Anyer ini terlihat panas gersang dan berdebu. Ketika turun dari mobil untuk sholat di masjid, memang terasa panasnya. Meskipun di Banyuwangi juga banyak pantai, tapi saya merasa daerah Anyer ini lebi kering dan berdebu.
Sepanjang jalan Anyer terlihat banyak pantai yang menjadi tujuan wisata. Tempat acara budhe diadakan di pantai Tanjung Tum. Saya agak kaget ketika tahu tarif masuk untuk satu mobil sebesar 50 ribu rupiah. Wew. Mahal juga. Begitu masuk daerah pantai, terlihat hamparan luas rumput hijau dan banyak pohon kelapa. Sebagian besar pengunjung pantai menggelar tikar dan piknik di bawah naungan pohon atau di tempat teduh lainnya. Seringkali terdengar suara pengwas pantai melalui pengeras suara yang memperingatkan pengunjung untuk berhati-hati ketika berenang dan untuk tidak berteduh di bawah pohon kelapa. Kami pun menggelar tikar di teduhan pohon waru dan menikmati bekal makanan yang dibawa sambil bercengkrama dengan saudara-saudara yang telah datang.
Bocah-bocah kecil yang ikut langsung lari ke laut setelah kenyang. Pantainya tidak terlihat dari tempat kami makan sehingga saya cukup penasaran seperti apa wajah pantainya. Setelah duduk cukup lama, saya mengajak D untuk melihat pantainya. Ternyata.. pantainya berbatu. Tidak ada landaian pasir yang bisa digunakan untuk berjalan. Laut langsung dipagari oleh batu karang dan sepertinya di lautnya pun banyak batu karang. Ada sebagian kecil tepi laut yang dijadikan tempat berenang oleh pengunjung. Di situ juga terdedia banan boat dan kapal kecil untuk pengunjung yang ingin merasakan perjalanan laut. Seperti inilah penampakan pantainya.
Kurang lebih pukul 5 kami meninggalkan pantai dan tiba di rumah Pakdhe setelah adzan maghrib. Kali ini lewat tol, tidak melalui jalan alternatif seperti saat berangkat tadi. Dan lagi-lagi pakdhe mengemudikan mobil dengan super ngebut. Saya dan D memutuskan untuk tidak menginap. Jam 7an kami berangkat dari rumah pakdhe. Tidak langsung pulang karena mampir ke Ikea dulu, he he he. D pengen beli rak. Tiba di sana jam setengah 9an dan suasana di dalam tokonya oh sungguh sangat ramai. Saat itu saya sudah cukup mengantuk sehingga tidak ada niat untuk melihat-lihat. Yang penting segera dapat barangnya lalu pulang. Nyari barang di Ikea tuh satu petualangan sendiri karena tokonya super luas. Bagusnya, banyak papan petunjuk dan barangnya disimpan dengan rapi sesuai dengan nomor sehingga mudah mencarinya. Para pegawai toko pun siap membantu, sebisanya. Syukurlah dalam waktu tidak terlalu lama kami sudah mendapat barang yang diinginkan. Daaan kasirpun juga antri. Akhirnya kami meninggalkan toko jam 9 lewat dan tiba di rumah dengan selamat pada pukul 11 lewat. What a day.
Hari Minggu pagi tadinya kami berencana untuk membersihkan rumput di halaman rumah. Tapi, akibat efek baru tiba di rumah pukul 11 lewat, setelah sholat subuh kami tidur sampai siang. Saya bangun lebih dulu dan mencabuti rumput di halaman belakang.Setelah bangun, D ikut membantu. Tadinya dia ingin membersihkan rumput di taman depan, tapi sepertinya batal karena sudah mulai panas. Senang sekali bunga zinnia yang bibitnya saya tebar beberapa waktu lalu sudah mulai tinggi. Bahkan ada yang mulai berbunga. Selain itu, saya juga menemukan ada bibit yang baru tumbuh dan beberapa tanaman cabai. Yeay, semoga terus tumbuh dnegan subur.
Siang itu kami ke rumah padhe di Bogor. Cuaca mendung menjelma jadi hujan deras. Entah karena terlalu konsentrasi ke jalan, atau justru kurang konsentrasi sehingga kami salah mengambil jalur. Harusnya ambil yang ke arah sentul city, malah bablas ke arah Bogor. Jadi harus muter deh. Syukurlah berhasil tiba dengan selamat pukul 3 sore. Setelah ngobrol dan numpang baca komik di rumah pakdhe, kami kembali ke rumah sebelum maghrib. Fuuh, akhir minggu yang cukup padat. Minggu depan kayaknya benar-benar harus membersihkan taman depan. Tumpukan baju yang belum disetrika juga masih tinggi. Welcome, my daily life. Holiday is over.
No comments:
Post a Comment