Sudah tiba di ujung Januari nih. Harus ngepost, biar postingan di bulan ini jumlahnya 10. He he he he. Setelah berhari - hari tanpa hujan, hanya mendung saja, akhirnya sejak hari Sabtu hujan turun. Dan ga tanggung-tanggung, hujannya langsung seharian, bahkan bersambung ke hari Minggu. Jadi weekend kelabu deh. Tapi saya senang sekali weekend kemarin ibu ke sini. Jadilah hari Sabtu dan Minggu jalan-jalan terus. Sekarang tinggal capeknya.
Hari Senin pagi hujan masih turun. Hingga dekat waktu berangkat ke kantor belum ada tanda-tanda akan reda. Saya sudah bersiap-siap untuk memesan taksi online. Tapi, ketika memeriksa harganya. mahal banget! Kurang lebih dua kali lipat dari harga biasanya. Ongkos yang tinggi ini karena banyaknya permintaan. Yah, bisa diduga. Hari Senin plus hujan jadi formula yang sempurna untuk menaikkan harga. Syukurlah tepat jam saya berangkat hujannya mendadak berhenti. Akhirnya bisa jalan kaki ke pinggir jalan raya untuk kemudian naik angkot ke kantor.
Akses kendaraan umum merupakan salah satu faktor yang saya pertimbangkan sebelum membeli rumah. Meskipun ada kendaran pribadi dan saya bisa mengendarainya, akses ke kendaraan umum tetap menjadi penting untuk mengantisipasi keadaan-keadaan mendesak. Hmm, selain itu juga bisa memudahkan jika ada yang ingin berkunjung dan tidak menggunakan kendaraan pribadi. Meskipun sekarang sudah banyak jasa ojek / taksi berbasis aplikasi, saya sendiri tidak selalu nyaman menggunakannya. Terutama untuk taksi online apabila saya hanya sendiri. The pressure of having to have social interaction with stranger is killing me. Kalau lagi sama suami atau rame-rame bersama teman sih ga masalah, malah senang karena praktis dan ongkosnya sudah pasti.
Cara bepergian favorit saya untuk jarak dekat tentu saja adalah menggunakan kendaraan pribadi. Jangan salah, saya tidak keberatan menggunakan kendaraan umum selama tujuannya sudah jelas dan memang lebih praktis jika menggunakan kendaraan umum (tidak perlu cari tempat parkir, yeay!). Tapi, jika tujuannya lebih dari satu tempat, atau belum diketahui lokasi pasti tujuannya dan jika berencana membawa banyak barang, tentu lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi. Saya bersyukur bisa mengendarai motor maupun mobil. Meskipun dulu perlu sedikit dipaksa untuk belajar mengendarai motor.
Yang membuat saya bersyukur adalah, saya tidak perlu merepotkan orang lain untuk bepergian ke sana ke mari. Tidak perlu minta diantar atau dijemput (bukan jalangkung loh). Mungkin ini adalah salah satu efek menjadi anak tunggal, jadi mandiri. Karena tidak bisa mengandalkan kakak atau adik untuk menjadi sopir. Untuk meminta tolong pada orang tua pun tidak selalu mudah karena mereka punya kesibukan sendiri, dan hei, kasian juga lah masa orang tua dijadiin sopir antar jemput saat kita sudah dewasa. Jadi, memang harus bisa sendiri. Selain untuk diri sendiri, kalau bisa nebengin orang bisa jadi ladang amal. Amiin.
No comments:
Post a Comment