Thursday, March 3, 2016

Small Things

Hari ini saya telat bangun! Ini termasuk kejadian yang jarang terjadi. Biasanya saya pasang alarm untuk bangun jam 6 kurang 15 dan saya pasti bangun karena bunyi alarm. Tadi pagi sempat terbangun entah pukul berapa tapi karena dari tempat tidur saya ga bisa liat jarum jam dengan jelas, dan alarm belum bunyi, jadi saya lanjutkan saja untuk tidur. Ketika terbangun lagi, D juga bangun. Saya tanya dia jam berapa. Ternyata sudah jam setengah 7 lewat! Hieee, langsung ngebut mandi. Udah mikir bakal telat tiba di kantor. Ga terlalu masalah sih sebenernya karena bisa diganti dengan pulang telat. Tapi saya memang tidak suka datang terlambat. Jadi tadi pagi mandi dan dandan super ngebut daaan berhasil tiba di kantor sebelum setengah 8!
Saya berhasil tidak terlambat, wohoo! Tapi jadi mikir juga sih, lah selama ini bangun lebih pagi ngapain ajaa? He he  he -_- Hmm, saya lebih suka punya banyak waktu untuk melakukan rutinitas pagi daripada terburu-buru. Inget banget dulu waktu kecil saya senang menulis jadwal mengenai apa yang akan saya lakukan besok di buku notes kecil yang lucu, I'm collecting cute note books by the way. Di jadwal tersebut sampai saya tulis detai sekali hingga ke menit-menitnya. Woa. Tapi semakin dewasa kebiasaan menulis jadwal itu semakin hilang. Lama-lama di note book saya hanya tertulis apa saja yang akan saya kerjakan besok tanpa detail apapun. Bahkan sudah lama saya ga menulis jadwal di buku. Apa yang akan dikerjakan hanya tercatat di otak saja. Apapun wujudnya, punya rencana selalu menjadi hal yang bagus bagi saya. Paling tidak membuat saya tenang karena tau apa yang akan saya lakukan. Itulah mengapa saya benci jika ada kejadian mendadak yang membuat rencana berantakan. I'm not good at handling this kind of thing.

Sayangnya, tepat waktu masih belum menjadi budaya yang mengakar di sini. Masih sering kaan, kalau janjian sama temen harus nungguin teman-teman lain yang baru datang 15 menit bahkwan 30 menit dari waktu yang disepakati? Bahkan untuk rapat pun masih banyak yang datang terlambat. Atau jangan - jangan kalian sendiri yang sering terlambat? :-p

Beberapa waktu lalu teman sekantor saya ada yang berkesempatan untuk melakukan pelatihan ke Jepang. Pulang dari sana dia cerita, orang Jepang tuh teratur bangeeet! Salah satu contohnya untuk kegiatan sarapan. Di sana dia tinggal di semacam mess. Waktu sarapan tertulis jam 6 sampai jam 7 pagi. Ternyata ketika dia datang jam 6, sarapan memang sudah siap, tapi 'belum boleh' sarapan dulu karena akan dilakukan bersama-sama. Dan benar saja, beberapa menit kemudian orang-orang mulai berdatangan untuk sarapan bersama-sama. Lain cerita saat mereka mengoperasikan mesin alat-alat produksi. Ada banyak mesin yang digunakan dan banyak operator. Setiap satu mesin dinyalakan, operator mesin tersebut harus berteriak untuk memberikan peringatan bagi seluruh tim yang sedang bekerja. Dan seluruh tim harus berteriak untuk menjawab sebagai tanda mereka sudah menerima peringatan tersebut. Untuk beberapa proses, hal ini terlihat aneh karena kadang sudah jelas bahwa mesin akan dinyalakan atau bahwa seluruh tim tahu mesin itu akan dinyalakan. Ngapain sih pakai teriak-teriak segala. Tapi bagi saya, ketika mendengar cerita ini, saya berpikir bahwa melalui hal kecil seperti ini pun mereka menggambarkan pentingnya komunikasi dan kerjasama yang baik dalam tim. Lewat hal sederhana seperti berteriak, mereka memastikan bahwa seluruh tim tau apa yang sedang terjadi saat itu dan bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kecelakaan kerja misalnya. Hal - hal seperti inilah yang perlu kita pelajari. 

Banyak orang berbicara tentang hal-hal besar tanpa ingat detail-detail kecil yang diperlukan. Mungkinkah itu yang membuat begitu banyak rencana hebat gagal dilaksanakan? Lets think about it. Every little things matter.

No comments:

Post a Comment