Friday, September 30, 2016

Use Your Sense

Selamat pagi menjelang siang. Sejak kemarin hujan datang di pagi hari. Membuat semangat yang sempat muncul bersembunyi kembali. Syukurlah, kemarin sore saya sudah membuat makaroni panggang, jadi tadi pagi tidak perlu masak untuk sarapan. Tinggal menghangatkan saja dan sudah siap disantap. Sayangnya, bikin makaroni kali ini tidak terlalu sukses karena saya terlalu lama memasak campuran susunya sehingga pecah dan airnya sudah terpisah ketika akan dipanggang. Tapi rasanya tetap enak, hanya teksturnya saja yang kurang oke.

Wednesday, September 28, 2016

Sedikit Tokoh

Saya punya kebiasaan menyalakan televisi di pagi hari. Untuk didengarkan sambil beraktivitas. Biasanya sih acara yang saya dengarkan berita. Dan biasanya juga, sering kesal sendiri mendengar wawancara reporter dan politisi yang memberikan jawaban ngasal tak berdasar. Tapiii, tadi pagi ada yang spesial. Yang diwawancarai adalah Pak Anies Baswedan. beliau sedang mencalonkan diri menjadi gubernur Jakarta. Sebenarnya saya bukan orang yang rajin mengikuti isu pilkada ini, toh domisili saya bukan di Jakarta. He he he. Tapi jadi tertarik juga ketika dalam daftar calonnya ada Pak Basuki Ahok dan Pak Anies. Selama ini saya terkesan dengan sosok Pak Ahok yang  sering ditampikan dalam berita. Seringnya karena dia marah-marah ke bawahan atau petugas yang dianggap kurang baik dalam menjalankan tugas. Saya terkesan karena sebelum beliau belum pernah ada pejabat yang seperti itu. Setiap melihat wawancarnya saya juga senang dengan gaya bicara dan jawaban yang diberikan lugas dan ga bertele-tele. Sudah muak melihat pejabat yang kalau ditanya jawabannya muter-muter ga ada intinya dan hanya memberikan jawaban diplomatis.

Monday, September 26, 2016

Weekend Bersih

Here comes Monday,  again. Ewh. I don't hate Monday actually, but.. can I have more weekend please? Ngapain aja waktu weekend. Yah, dari beberapa rencana yang dipikirkan sebelumnya, ada beberapa hal yang beneran terlaksana, ada juga yang ga. Namanya juga orang ye *alesaan. Tapi saya bersyukur berlalu dengan tenang tanpa ada background musik kenceng lagi yang entah dari mana. Padahal sempat lihat ada yang punya hajatan di pinggir jalan, samping jalan mau ke perumahan. Bahkan ada hajatan pun ga berisik seperti waktu ada musik ga jelas itu.

Friday, September 23, 2016

Jumat Sejuk

Senangnya hatiku, notes udah ketemu. La la la la la la la la la la la. Yeay. Perkiraan saya tepat, notes ini terselip di lemari. Tersembunyi di belakang tumpukan baju. Tapi yah, namanya idup, nemu satu ilang yang lain. Kemarin pagi di rumah dihebohkan dengan barang kecil lain yang di'hilang'kan oleh si suami. Dia merasa sudah ngambil, tapi saat mau dipakai malah menghilang. Akhirnya sepagian sebelum berangkat sibuk mencari barang itu. dan ga ketemu. Heran juga sih bisa menghilang gitu ya. Mungkin punya ilmu ninja kali. Bahkan sore sepulang kantor kemarin saya pelototin lagi setiap jengkal rumah dan perabot, masih ga keliatan juga tuh barang. Niat banget sembunyinya.

Tuesday, September 20, 2016

Gerutu Gerutu

Ada yang mengganggu pikiran saya belakangan ini. Buku notes kecil yang biasanya saya bawa ke mana-mana ga ada di tas. Dan cerobohnya saya sadar setelah agak lama. Hmm, mungkin terselip saat sedang ganti tas. Tapi saya lebih khawator notes itu jatuh atau tertinggal di suatu tempat. Memang sih, isinya random banget. Tapi justru hal random itu yang penting buat saya. Karena bisa menumpahkan isi pikiran dan mengurangi stress. Huft. Usaha saya mencarinya di beberapa tempat yang mungkin belum membuahkan hasil. Semoga nanti ketemu.

Monday, September 19, 2016

Weekend Recap

Hi. It's a quiet monday, at least this morning. Saya tiba di kantor sedikit lebih pagi dari biasanya dan baru ada dua orang di ruangan. Say acukup menikmati pagi yang tenang ini karena Senin selalu terasa menyebalkan. Yah, bahkan di hari Senin pun sudah tidak sabar memikirkan akhir minggu. Not that I hate my job, but I just love weekend too much. Akhir minggu kemarin cukup menyenangkan. Hari Sabtu kami terbangun dengan suara musik dangdut super kencang entah berasal dari mana. Tadinya D sempat mengira keributan itu berasal dari rumah tetangga. Tetapi ketika saya membuka jendela depan, saya tahu bahwa musik itu berasal dari luar komplek. 

Thursday, September 8, 2016

About Man and Woman

Ternyata baru ada dua biji postingan di bulan September. Baiklah, saya akan menambah lagi. Random aja yaa. Belum terlalu lama saya baca di blog pendiri majalah cewek tentang 'kemarahan' dia saat melihat media sosial pengusaha sukses dengan gender laki-laki. Di mana, para pengushaa tersebut menyemangati wanita untuk berusaha lebih keras. Yang menjadi sumber kemarahan ibu ini adalah karena para lelaki itu tidak melakukan hal yang sama dengan perempuan: yaitu mengurus anak. Dia memberikan ilustrasi suasana rumahnya di pagi hari yang intinya, kalau anak-anaknya ribut, dia lah yang menjadi orang yang bertanggungjawab untuk meredakan keributan itu.

Friday, September 2, 2016

Eskrim

Siapa yang suka eskrim? Saya! Saya! Saya! Saya yakin banyak yang bersemangat tentang satu makanan ini. Bahkan dalam kondisi semalas-malasnya makan pun, rasanya kalau eskrim akan tetap masuk. He he he. Ketika kecil dulu, eskrim termasuk makanan mewah bagi saya. Tidak setiap saat kepengen pasti bisa makan. Eskrim hanya bisa dibeli pada saat-saat tertentu. Hadiah karena dapat peringkat 1 misalnya. Meskipun terlihat berat bagi anak kecil, tapi saya mensyukuri hal itu. Karena dengan didikan yang seperti itu, saya jadi bisa menghargai eskrim dan tidak membuang-buangnya.

Thursday, September 1, 2016

Maruko Chan

Siapa yang suka nonton film kartun Jepang? Yang seumuran dengan saya atau lebih tua pasti ngacung. Karena dulu kartun-kartun ini adalah tontonan wajib di hari Minggu. Yep, hari Minggu pagi sampai jam 12 siang saya menguasai televisi. Stasiun televisi pada masa itu pun rasanya berlomba-lomba menyajikan tayangan animasi untuk anak-anak. Indosiar, RCTI, SCTV, semua punya kartun yang wajib ditonton. Salah satu anime favorit saya adalah Chibi Maruko Chan. Seingat saya, dulu tayang di RCTI jam 7 pagi. Wah, demi bisa nonton kartun ini, saya relakan hari Minggu untuk bangun pagi. Jam 7 pagi sudah selesai mandi, siap nonton Maruko dengan menikmati sarapan atau cemilan.