Saturday, April 14, 2012

Hujan dan penyakit

Bulan April dan di Bogor setiap sore masih hujan. Entah Bogor yang benar - benar kota hujan atau musim yang sudah ga bisa dijadwalkan dan diperkirakan lagi. Pagi sampai siang cerah, langit biru, matahari bersinar ceria, gw nyuci dengan gembira. Lewat jam 2... gluduk gluduk gluduk. Awan-awan yang tadinya putih dan menggemaskan berubah jadi hitam dan menyeramkan. Udah kayak tampang orang yang empet bgt nahan marah (atau boker?) selama seminggu. Kalau udah begitu.. yah apalagi yang bisa dilakukan selain pasrah nunggu hujan. Hujannya pun ga tanggung-tanggung, deres komplit dengan angin dan kilat. Percuma deh pake payung, kecuali payungnya super. Hujan datang dari segala arah. Gw seneng - senenga aja hujan, selama gw lagi ada di dalam rumah atau kost, he he. Salah satu hal yang gw ga suka tentang hujan deras adalah, hujan deras mengubah jalan perwira (jalan kost gw) menjadi sungai perwira. Yap! Alias banjir. Jadi, daerah kost gw itu lebih rendah dari jalan raya. Maka jadilah,setiap kali ujan, air mengalir dengan lancar di jalan kost.


Pernah ada pengalaman harus mengarungi sungai itu malem-malem. Waktu itu gw jadi kepala divisi acara di sebuah kepanitiaan dan ada acara technical meeting di kampus, malem-malem. Sore gw masih di kosan, belum ada tanda-tanda akan badai. Eh, abis sholat maghrib mau berangkat, datanglah si hujan lengkap dengan pasukannya -_- jadilah gw menunggu agak reda. Dan sayang sekali hujannya tetep keukeuh, hu hu hu. Akhirnya karena merasa ga enak udah ditelponin dan diSMSin panitia yang lain, dan emang gw harus berangkat, maka gw singsingkan celana, ambil payung, dan mulai beranjak meninggalkan kost. Saat udah hampir tiba di pintu depan, ada yang teriak, "Kakaaaak, mau keluar ya?" Fuuh, syukurlah, bukan setan bukan setan. itu adalah adek kost gw yang ternyata dari tadi mau keluar juga tapi nunggu hujan. Sama persis nasibnya kayak gw. Jadilah kita berdua mengarungi singai perwira.

Malem-malem, air nutupin jalan, got di kanan kiri jalan ga keliatan, wew, gw berdoa jangan sampai ada katak atau makhluk-makhluk apapun yang bersembunyi di bawah gelapnya air itu. Jalan pun ga berani minggir-minggir karena takut kejeblos selokan, dan jalan di tengah itu berarti airnya lebih tinggi. Syukurlaaah, akhirnya setelah perjalanan itu nyampe juga di kampus, yang terang benderang. Dan tampilan gw udah kayak orang abis ngebajak di sawah. hu hu hu.

Ternyata ada yang lebih parah dari kejadian itu loh. Gw diceritain temen - temen gw yang kost di daerah perwira. Katanya waktu gw mudik ke rumah, terjadi banjir, saudara-saudara. Bener-bener banjiir. banjir ini asalanya dari sungai yang ada di ujung daerah perwira yang meluap waktu terjadi hujan sangat deras. Yang jadi korban langsung bencana ini adalah rumah kost yang paling dekat dengan sungai. Katanya lantai bawah kost itu terendam air dan bahkan ada korban berupa laptop dan hp. Hu hu hu. ternyata ga berhenti di situ aja bencananya. Kata tetangga kost sebelah, air di kost mereka jadi kotor setelah banjir itu dan sekarang banyak penghuninya yang sakit. Astaghfirullah.. jangan sampai deh menyebar ke rumah kost-rumah kost yang lain (Kost gw terancam kost gw terancam! >_<)
Sekarang kondisi gw? Alhamdulillah aman-aman dan kenyang-kenyang sajaaa karena gw pulang ke rumah saudara gw di Bogor kota. ho ho ho.

No comments:

Post a Comment