Monday, April 25, 2016

Coherence

Weekend berlalu cepat sekali, mungkin emang bikin kita berseru weeeeee... end! Lumayan juga sih, berhasil menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga a.k.a.: menyetrika dan membersihkan kamar mandi. Kalau weekend sebelumnya D semangat buat masak, weekend kemaren ga. Saya juga selalu malas masak kalau weekend, jadilah perut kami disuplai makanan dari luar selama weekend kemarin. Hari Sabtu sarapan bolen yang saya bawa dari Bandung, makan siangnya beli di restoran langganan. Hari Minggu pagi D masak spageti untuk sarapan dan siangnya pesen ayam geprek lewat gojek. Heh heh, ketahuan banget ya malesnya ultimate.
Sebenernya sempet ada keinginan buat ke luar, mau ke Ahpoong. Yang dari dulu cuma jadi omongan doang. Ternyata kemarin juga sama aja, omong doang. Ha ha. Pagi-pagi D nanya. "Kamu ga pengen ke mana-mana?" Ya saya sih kalau ditanya seperti itu jawabannya udah bisa ditebak: "Ga." Jarang lah pengen keluar tanpa ada rencana, apalagi tanpa tujuan. D sempet ngajak ke Ah Poong. Yaa saya iyain aja. Tapi ternyata dia malah lengket di kursi untuk maen game. Ya sudaah.

Ada dua film yang kami tonton weekend kemarin, lebih tepatnya saya sih yang nonton dua-duanya sampai habis karena D malah tidur saat film kedua baru mulai. Film pertama yang kami tonton kemarin adalah Coherence. Saat baca deskripsinya, tertulis kalau film ini termasuk genre science fiction dan thriller. Saya belum pernah mendengar sama sekali tentang film ini sebelumnya sehingga tidak ada ekspektasi apa-apa untuk film ini. Di menit - menit awal film agak membosankan dan perlu berjuang untuk terus lanjut nonton. Ceritanya terfokus pada delapan karakter yang merupakan empat pasangan dengan masa lalu yang saling terkait. Cara penyuguhan alurnya unik dengan jeda-jeda black out pada layar setelah selesai suatu adegan. Seperti yang berkali-kali D bilang, untuk film dnegan budget yang ketara sekali iritnya, film ini dieksekusi dengan baik. Dan sekali lagi, dengan budget yang irit, film ini mengandalkan kekuatan akting pemainnya serta alur cerita. Dan menurut saya sendiri, alur cerita lah yang sangat kuat di film ini. Film ini mengisahkan peristiwa yang terjadi saat komet melintasi bumi. 

Menggunakan analogi Schrodinger's cat, dalam film ini dijelaskan bahwa ada lebih satu realitas yang ada. Normalnya, seluruh realitas tersebut dijaga untuk tidak saling bersinggungan. Masing-masing berjalan terpisah. Tapi, dengan komet yang melewati bumi, realitas-realitas itupun menjadi bersilangan. Masing-masing dapat terhubung. Konflik muncul saat karakter-karakter dalam film keluar dari realitas asal mereka dan terjebak dalam realitas lain di mana segalanya sama, kecuali beberapa hal kecil yang terjadi secara acak (kejadian acak ini pada akhirnya digunakan sebagai 'penanda'). Durasi film ini cukup singkat, kurang lebih 90 menit. Setelah kekacauan yang terjadi akibat para karakter yang tersesat di realitas lain, pada bagian akhir film ini diperlihatkan satu tokoh yang mengambil resiko untuk keluar dari 'rumah' dan mencari rumah asalnya yang sebenarnya. Dalam pencariannya itu dia sempat melihat beberapa realitas. Realitas-realitas itu menujukkan kejadian-kejadian pada tokoh-tokoh yang sama. Akhirnya dia melihat satu rumah yang tenang, semua karakter terlihat bahagia. Dia juga melihat dirinya yang berasal dari realitas lain di sana dan dia berniat untuk mengambil posisinya di rumah yang tenang itu. Demi mencapai tujuannya, tokoh ini melukai dirinya yang berasal dari realitas lain. 

Film Coherence ini cukup mind blowing menurut saya. Bahkan setelah filmnya selesai pun membuat saya masih memikirkan film ini. Film ini intens dengan caranya sendiri. Bukan dengan cara memicu adrenalin sampai kita jadi ga bisa menikmati, tapi dengan memaksa kita harus memperhatikan detail-detail kecil di setiap adegan karena hal-hal kecil inilah yang menyatukan jalan cerita. Saya sendiri masih meras miss di beberapa bagian. Mungkin kalau nonton lagi akan lebih paham. Tapi sepertinya sih belum akan nonton lagi dalam waktu dekat yaa, he he he. Karena Game of Throne udah mulaaaiiii! Yuhuu yuhuu yuhuuu. O iya, saya menemukan Chibi Maruko Chan tayang di Waku-Waku Jepang. Wah, amat sangat gembira deh. Setelah sebelumnya nemu Conan dan One Piece, rasanya terlalu berlebihan untuk berharap Maruko ditayangin. Ternyata beneran adaa. Wuah, I'm so happy.

See you when I see you!

No comments:

Post a Comment