Thursday, June 2, 2016

Awal Bulan

Tanggal muda. Ahey. Apa yang kalian lakukan saat awal bulan tiba? Bagi yang bekerja sebagai pegawai pemerintah, cek rekening kayaknya udah pasti yaa. Bagi yang gajiannya di akhir bulan, awal bulan mungkin ga terlalu berpengaruh. Udah ga ada lagi yang ditungguin. Selain cek pemasukan, awal bulan biasanya saya jadikan waktu untuk membayar pengeluaran-pengeluaran wajib, seperti tagihan ponsel, tagihan telepon, dan beli listrik. Nah, yang agak sering kelupaan adalah beli pulsa listrik.
Tadi pagi, ketika bangun pagi saya dengar alarm meteran lisrik berbunyi. Padahal baru kemarin teringat untuk beli pulsa listrik. Tapi karena ga langsung beli jadinya malah kelupaan sampai pagi. Kemarin sempet baca di berita katanya tarif listrik akan naik. Sejujurnya, saya ga pernah tau pasti berapa harga listrik sekarang. Jatah listrik yang dialokasikan alhamdulillah selalu cukup, kadang lebih. Saat bercerita dengan rekan-rekan di kantor, saya baru sadar kalau listrik di rumah termasuk hemat. Barang yang berpotensi memakai daya listrik besar sepertinya adalah pompa air, mesin cuci, microwave, kulkas, dan yang terbaru adalah AC.

Penghematan listrik itu bisa terjadi karena penerangan di rumah full LED, barang elektronik seperti kulkas, mesin cuci, dan AC kami (D terutama) pilih yang bertipe inverter sehingga lebih hemat listrik. Ahamdulillah, memang hemat. Belum lama kemarin ada teman yang share info di grup WA mengenai komparasi lampu. Tentu jenis LED adalah yang paling hemat. Tapii, modal awalnya besar. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena saat ini harga bola lampu LED memang bisa mencapai 5 kali lipat bola lampu konvensional. Dulu kami mengakalinya dengan cara beli saat ada promo. Karena lampu LED termasuk barang baru, jadi masih banyak promo untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Bahkan D sampai bersusah - susah ke Glodok untuk beli lampu LED di toko elektronik yang terkenal murah. Dengan cara seperti itu, modal awal untuk beli lampu bisa dikurangi.


Bagi yang ga pengen susah-susah ke toko elektronik yang jauh, lampu LED murah bisa didapat dengan rajin-rajin nyari info diskon. Apalagi di toko-toko online, pasti sangat banyak diskon bertebaran. Secara offline pun sering loh ada promo di toko-toko macam Carrefur dan ACE, mampir aja ke etalase dan tanya pada SPGnya. Kemarin saat ke ACE bahkan ada promo yang sangat menarik, kalau tidak salah 100 ribu rupiah dapat 4 lampu LED. Jadi, rajin-rajin browsing ya! Selain dengan bermodal perabot yang hemat listrik, penghematan juga kami lakukan dengan cara-cara yang sudah umum, misalnya: mematikan lampu ruangan yang tidak digunakan. Untuk televisi sendiri, saat hari kerja cukup jarang kami gunakan. Tapi kalau hari libur sih yah, bisa seharian nyala.

Dalam biaya bulanan kami tidak ada tagihan air karena memang di perumahan tempat kami tinggal belum masuk jaringan PDAM. Padahal letak kantor PDAMnya ga jauh-jauh amat loh. Jadi kami masih menggunakan sumur bor di rumah. Saya sendiri tidak ada masalah tentang hal ini. Justru (sedikit) lebih tenang karena punya persediaan air sendiri. Apalagi saat mendengar cerita teman yang perumahannya sudah full PDAM mengalami kesulitan air pada waktu-waktu tertentu. Belum lagi cerita tentang pencatatan meteran yang tidak tepat. Bukannya berburuk sangka, tapi kalau memang belum bisa optimal menggunakan sistem yang sudah ada, lebih baik tidak ikut-ikutan deh. Sumber air dari sumur sendiri ini pun awalnya tidak langsung jadi hal indah. Pada waktu awal menempati rumah, air dari sumur kami masih keruh. Selalu ada sedimen lumpur atau tanah yang halus sekali dalam air. Terlihat warna airnya tidak jernih. Bak mandi pun jadi cepat kotor kalau tidak dikuras. Hal semacam ini ternyata merupakan masalah umum untuk sumur yang baru dibuat. Butuh waktu supaya air yang dihasilkan jernih. Katanya sih selama keruhnya bukan karena logam, dan tidak ada bau besi, ditungguin aja lama-lama juga akan jernih. Akhirnya untuk mempercepat proses mendapat air jernih, kami pasang filter air. Awalnya filter ini harus sering sekali diganti karena sangat cepat jenuh oleh kotoran dalam air. Saya baru menyadari belakangan ketika sudah kurang lebih 1 tahun menempati rumah bahwa frekuensi kami mengganti filter sudah sangat jauh berkurang. Alhamdulillah. Berkurang lagi pengeluaran untuk beli filter. He he he.

Begitulah hal-hal yang  kami lakukan untuk menghemat pengeluaran rutin. Pengeluaran tidak rutin juga harus dihemat dong yaa.

No comments:

Post a Comment