Friday, July 15, 2016

SS

Hai hai, selamat pagi!Sudah minum kopi belum? Lima hari ini saya rutin minum kopi. Hari-hari sebelumnya juga sering sih minum kopi, tapi tidka rutin setiap pagi. Saya suka kopi mungkin karena terpengaruh oleh ibu saya yang memang selalu minum kopi setiap hari. Saya senang minum kopi hitam atau istilahnya kopi tubruk, tapi kalau untuk di kantor, lebih praktis kalau minum kopi instan. Selain itu, saya juga ga jago-jago amat sih ngeracik kopi sendiri. He he he. Jadi, kopi instan masih jadi pilihan utama. Kopi instan yang saya sukai adalah Javabica varian Classic Roast. Aromanya oh so heavenly dan rasanya juga enak banget. Menurut saya seperti ada coklatnya. Tapi ketika baca di ingredients listnya, ga ada coklatnya loh. Sayangnya brand yang saya sukai ini tidak tersedia di setiap supermaket atau retailer. Di kerfur mall dekat kantor pun ga ada. Yang saya tau saat ini brand Javabica ini ada di Giant Botani Square, Bogor. Jadi tiap ke sana saya pasti borong kopi ini.
Selain kopi enak, hal yang bikin saya gembira pagi ini adalah melihat warna langit saat matahari terbit. Bukan melihat matahari terbit loh. Cuma (ke)lihat(an) langitnya aja. karena itu yang bisa terlihat dari halaman belakang rumah. Warna langit biru bercampur awan tipis merah muda dilengkapi cahaya kuning keemasan, mashaAllah. Jadi teringat dulu waktu kecil sering nongkorng di halaman tengah rumah untuk lihat langit saat matahari terbenam. Warnanya sama. Di Bogor ini sekarang jam 6 pagi pun masih belum terang sehingga bisa melihat langit pagi yang cantik. Maghribnya juga lama, jam 6 petang pun masih belum gelap. Tapi kalau sudah hujan lain cerita ya. jam 3 sore pun bisa terlihat gelap.

Rencana kemarin untuk menyetrika gunungan baju belum terlaksana karena mendadak D minta ditemani makan di luar. Beberapa hari sebelumnya saya dapat info dari temen kantor kalau rumah makan dengan sambel pedas favorit, yaitu SS, buka di Sukahati. Wah, riang gembira cerah ceria lah saya mendengar kabar itu dan langsung meneruskan info ke D. Akhirnya, tadi malam dia mau makan di sana. Padahal saya msih kekenyangan asinan buah dan keripik pedas. Setelah agak pesimis menelusuri jalanan Sukahati, akhirnya terlihat juga plang 'SS'. Tapi... kok beda ya dengan logo SS yang di Depok (atau di Jogja, atau di mananpun SS berada). Saya agak curiga tapi tetap berpikir positif, oh mungkin ganti logo. Tapi ketika sampai di depan tempat makan tersebut, kecurigaan kalau SS yang ini bukan cabang dari SS yang biasanya semakin besar karena setting interiornya sangat berbeda dan.. warungnya sepi. SS yang biasa kami datangi ga pernah sepi, apalagi saat jam makan. Akhirnya D batal makan di sana. Heuu, ternyata harapan kami supaya SS buka di Bogor belum terwujud. 

Gagal makan di SS, D pindah ke bebek Slamet. Saya baru tau kalau bebek Slamet yang di Sukahati ini sekarang bertambah luas. Semalam saat makan di sana cukup ramai, tapi masih tersedia meja kosong. Alhamdulillah pramusajinya juga sigap. Senang deh. Ga terlalu lama D udah dapat bebek remuknya dan saya baca komik yang saya bawa. Lagi kejar target namatin Sakura. Tiba-tiba D bilang, "Baca kaos yang dipake anak itu deh." Di depan kami ada seorang bocah yang lagi cuci tangan. Tapi saya belum bisa membaca tulisan di kaosnya karena dia menghadap ke samping. Ketika akhirnya bisa terbaca, tulisan di kaosnya berbunyi 'Berak'. Saya langsung "What? How could his parent let him wear that shirt?" Heran ah lihat kelakuan bocah-bocah sekarang. Lebih heran lagi sama orang tuanya sih. 


Have a good day, folks!


No comments:

Post a Comment