Monday, October 3, 2016

Weekend and Alice

Selamat datang bulan Oktober! Ini kalau di negara-negara empat musim udah rame ngerayain datangnya musim gugur. Yaah, kalau di Indonesia mah Oktober masih sama lah kayak September. Kalau di Bogor, masih hujan aja setiap hari. hampir setiap hari. Setelah hari Kamis dan Jumat kemarin hujan setiap pagi, hari Sabtu dengan ngeselinnya cerah ceria terang benderang di pagi hari. Padahal udah berharap untuk bujan pagi-pagi biar tambah enak untuk bermalas-malasan he he he. Kadang iri melihat foto-foto musim gugur yang ada di internet. Daun-daunnya berubah warna jadi kuning, jingga, coklat, keemasan, bahkan merah marun. Terlihat sangat cantik. Jadi semakin pengen ngerasain musim gugur di negara-negara itu. Baju-baju koleksi untuk musim gugur juga terlihat sangat nyaman. Sweater, coat, syal, topi lembut, dan berlapis-lapis. Sebagai seorang muslimah berjilbab, rasanya pengen deh pakai baju semacam itu. Kalau di sini kan ga mungkin. Pagi-pagi mungkin masih oke, tapi siangan dikit udah pasti salah kostum karena terik matahari sudah terasa.
Back to weekend. Karena hari Sabtu sangat cerah, saya batal mencabuti rumput pagi-pagi. Cahaya matahari udah nyampe di taman, pasti bakal panas. Akhirnya sarapan makaroni panggang sambil baca komik sebelum mandi. D gimana? Masih ayem di kasur. Setelah mandi tadinya saya pengen nonton film. Tapi laptop masih dipakai D untuk mengerjakan tugas kantor. Akhirnya mencicil setrikaan. Lumayan dapat setengah keranjang sampai siang. Setelah makan siang, laptop masih dipakai kerja. Jadinya santai-santai aja melihat video-video lucu di Youtube sampai sore. Malamnya, D masih juga melototin laptop. yah, sepertinya pertanda kalau saya harus menyelesaikan setrika setengah keranjang lagi. Begitulah kami habiskan hari Sabtu.

Hari minggunya saya bangun lebih pagi dan agak mendung. Wah, pas untuk mencabut rumput. Setelah minggu lalu mencabuti rumput yang ada di taman, minggu ini saya mencabuti rumput yang ada di taman pinggir jalan. Bunga - bunga zinnia sudah berkembang warna-warni, senang melihatnya. Jadi semangat untuk menacbut rumput supaya taman terlihat lebih indah. Satu hal yang membuat saya was - was ketika mencabut rumput adalah ketemu hewan-hewan tanah. Entah itu cacing, bekicot, keluwing, ulat, lebih parah lagi lintah. Syukurlah saat mencabuti rumput kemarin hanya sempat ketemu satu ekor cacing dan satu ulat tanah. Setelah taman pinggir jalan bersih, saya pindah tempat ke taman depan rumah. Bagian di bawah jambu biji sudah terlihat beberapa tanaman liar. Benar saja, ketika saya dekati terlihat jelas tanaman-tanaman liar sudah mulai banyak yang tumbuh. Wew, padahal baru seminggu dibersihkan. Bandel banget ya.

Ketika sarapan, D ngajak makan siang di luar. Saya mengusulkan makan di SS. Sudah cukup lama kami tidak makan di sana. Kami berangkat dari rumah jam 11.30, syukurlah jalur tol lancar. Kurang lebih setengah jam kami sudah tiba di sana. Daan super ramai. Kami tidak kaget sih karena memang biasanya seperti ini. Bahkan sudah harus waiting list. Tapi tidak terlalu lama menunggu nomor kami sudah dipanggil. Saya memesan sayur asem, ikan wader dan jambal asin serta sambel kesukaan, sambel bawang. Biasanya saya memesan ayam, tapi kemarin sedang bosan dan ingin mencoba yang lain. Lagi pula rasa ayam goreng di sana sebenarnya pun biasa saja. D memesan banyak lauk. Sangat banyak. Babat goreng, tahu goreng, telur dadar, tempe terasi, jamur goreng, dan dua macam sambal: sambal korek dan sambal ati ampela. Saya pun takjub melihat makanan sebanyak itu di meja kami yang isinya cuma dua orang. Sayang sekali hampir semua menu yang terhidang terasa sangat asin. Mulai dari sambal hingga lauk pauknya. Setiap beberapa kali suapan saya butuh minum karena terasa haus. Akhirnya berkat lauk dan sambal yang super asin, saya menghabiskan tiga gelas minuman untuk saya sendiri. Sisa lauk yang masih cukup banyak kami bungkus untuk dibawa pulang. Alhamdulillah kenyang dan senang.

Malamnya D sudah menyelesaikan pekerjaan. Jadi kami bisa nonton. Yang kami lihat malam itu adalah film yang sudah saya tunggu, Alice Through The Looking Glass, yang merupakan sekuel dari film Alice sebelumnya. Saya memang selalu menunggu film Alice karena film Alice yang pertama kali saya lihat ketika SD dulu sangat berkesan. Dunia yang sangat ajaib, terasa menakutkan tapi mengundang rasa ingin tahu. Saya dulu bahkan rajin nonton film kartunnya. Sayangnya sudah lama sekali ga ada di lagi di TV. Nah, film Alice Through The Looking Glass ini sendiri katanya tidak teralalu sukses di pasaran. Saya sendiri ga punya ekspektasi apa-apa saat menonton. Ternyata, saya sangat menikmati melihat film ini. Gambaran negeri ajaib yang misterius dan cantik, serta tokoh-tokoh yang eksentrik membuat saya betah memelototi layar. Alur cerita pun cukup sederhana, tidak rumit dan banyak twist, mudah dinikmati. Ada beberapa nilai yang berkesan dari film ini.
1. Bahkan seorang ratu bijaksana seperti Mirana pun pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Tidak hanya itu, bahkan ia pun pernah menjadi pengecut yang tidak berani mengakui kesalahannya.
2. Kamu akan melakukan apapun untuk menolong sahabat sejatimu. Even if it risk the universe. 
3. Keluarga adalah hal yang paling penting.
Itulah hal-hal yang saya ingat dari film ini. Oiya satu lagi, ketika melihat trailernya, seolah-olah penjahat utamanya adalah Time. Ternyata yang terjadi dalam film bukan seperti itu. Ini merupakan hal yang menarik bagi saya. Karena trailernya tetap menarik tanpa membocorkan plot sama sekali. Kalau ada lanjutannya lagi, saya akan dengan senang hati nonton Alice.

No comments:

Post a Comment