Thursday, October 1, 2015

Sehari - hari

Assalamualaikum.

Beberapa hari belakangan, swinging mood saya sangat parah. Bawaannya murung aja, cemberut aja. Senyum sebentar, bete lagi. Yang paling kena efek ya suami tersayang. Bentar-bentar diomelin. Akhirnya dia juga ga sabar, semakin parah lah saya. Ternyata, pengaruh PMS. Huft. Begitu selesai, alhamdulillah mood saya sudah normal kembali. Ga ngomel -ngomel lagi, cuma ngomel aja. He he he.

Kemarin sore, ada kejadian agak menghebohkan di rumah. Pompa air mati. Pagi - pagi saat suami mandi, dia bilang airnya keruh. Saya pikir mungkin karena pengaruh hujan pada dua malam sebelumnya. Setelah sangat lama tidak pernah hujan, mungkin setelah hujan airnya jadi keruh. Hanya itu saja yang kepikiran oleh saya. Sorenya, setelah pulang kerja saya berniat mengeluarkan air yang keruh. Jadilah keran kamar mandi saya buka. Air yang keluar masih keruh. Pompa air menyala normal. Saya pun menunggu sambil menyiram taman. Di sela-sela menyiram taman, saya masuk ke rumah untuk mengecek air. Saat itu pompa air mati. Agak aneh, pikir saya karena seharusnya dengan keran kamar mandi yang dibuka terus-menerus ditambah keran depan yang terbuka untuk menyiram taman, harusnya pompa air menyala. Ya sudahlah, coba saya abaikan. Mungkin nanti akan nyala lagi. Saya kembali menyiram taman sambil pasang kuping baik-baik mendengarkan suara pompa. Ternyata masih ga nyala. Sampai saya selesai menyiram taman pun pompa air masih ga nyala. Mulai was was deh. Yang saya takutkan adalah, air sumur habis. Karena beberapa tetangga di perumahan sudah mulai ada yang kehabisan air. Sumur di rumah kami menggunakan sumur bor, seharusnya persediaan air aman meskipun sudah lama tidak hujan.Tapi yah, tetap saja saya khawatir.

Saya segera menghubungi suami, saya chat lewat Whatsap dan saya telpon. Saat itu dia masih di perjalanan ke stasiun. Setelah menelpon, saya penuhi bak kamar mandi dan ember. Air yang keluar masih keruh, tapi yah, tidak ada pilihan. Malamnya, suami membuka tabung pompa, mau "dipancing", seperti yang biasa dilakukan kalau air sumur tidak keluar. Tapi ternyata bagian bawah pompa masih penuh dengan air. Akhirnya, suami berinisiatif untuk naik ke atas, ke tempat penampungan air. Mungkin bagian automatisnya yang rusak. Tapi baru sampai di tengah tangga, dia membatalkan niat untuk naik ke atas. Akhirnya, kami panggil tukang bangunan yang saat itu menempati rumah di depan rumah kami. Mereka sedang mengerjakan pembangunan rumah tepat di samping rumah kami. Setalah diperiksa, ternyata memang bagian automatisnya yang bermasalah. Syukurlah, bisa diperbaiki malam itu dan pompa air sudah kembali menyala. Tapi air yang keluar masih keruh, hu hu hu. Kelihatannya pekerjaan selanjutnya sudah menuggu: menguras tempat penampungan air.

Sering kali kami menghabiskan weekend dengan pekerjaan - pekerjaan rumah. Membersihkan kamar mandi, mengepel, merapikan barang-barang. Ada saja, hal - hal yang tidak sempat kami lakukan di hari kerja. Tapi, minggu ini kami berencana ke Sumedang. Ada teman kami yang akan menikah, masyaAllah. Teman kami ini adalah teman SMA. Saat kelas 1, dia sekelas dengan suami, kelas 2 dan 3, sekelas dengan saya. Dan teman kuliah saya juga tetapi berbeda fakultas. Rencananya kami berangkat hari Sabtu pagi dengan seorang teman. Semoga perjalanan lanca karena ini akan jadi perjalanan pertama ke Sumedang dan kami belum tahu arah sama sekali.  ha ha ha.

No comments:

Post a Comment