Friday, December 4, 2015

Transporter and Agent 47

Hai. Di sore yang mendung dan bergemuruh ini saya pengen cerita tentangfilm yang belakangan ini baru selesai saya tonton. Akhir-akhir ini mood fim saya lebih ke arah action movie. Jadi weekend kemarin, saya nonton 2 film:Transporter Refueled dan Hitman Agent 47. Ada banyak stok film untuk ditonton, tapi entah kenapa ngebet nonton Hitman. Lelah ngeliat drama-drama di tipi kali ya, gegara tiap pagi sering berita politik. Ah elah, jadi semakin bisa ngeliat kalau kebanyakan cuma pinter ngomong tanpa paham substansi dan bahkan simple logic pun ga dapet.

Oke, lets get start to the movie: Transporter Refueled. ini ga ada hubungannya sama film transporter yang sebelum-sebelumnya. Tokonya sama sekali baru. Nama transporternya di sini Frank. Perwakannya tinggi kurus dengan suara serak dan berat yang kalau pertama kali denger, cewek mungkin bakal terpesona. Tapi kalau kelamaan denger dia ngomong justru gatel pengen ngasih dia minum. Yaa beruntungnya dalam film yang berdurasi 1h 41m ini dia irit ngomong. Dalam film in, ceritanya si Frank dimanfaatkan oleh cewek bernaman Anna untuk balas dendam sama bos mucikarinya. Mbak Anna ini waktu umur 12 tahun dijual oleh ibunya ke mucikari orang Rusia (yeah, Russian is the bad guy here. Nothing strange.) Kok ibunya tegaa? Butuh duit adalah motivasi terbesar ternyatah. Akhirnya Anna menjalani hidup sebagai escort (istilaah kerennya) sampai dia berumur 25 tahun, selama itu dia terus menyimpan dendam sama bosnya si mucikari Rusia. Anna dan 3 orang temen ceweknya sesama escort merencanakan untuk balas dendam pada si bos ini. Mereka memanfaatkan Frank dengan jalan mengancam bahwa ayahnya si Frank akan mati kalau Frank ga nolongin mereka. Singkat cerita ternyata mereka ga pernah ngelakuin hal buruk pada ayahnya si Frank. Frank dan ayahnya (yang namanya Frank juga) akhirnya jadi bersimpati (dan tergoda oleh mbak-mbak escort itu) sehingga mau menolong empat cewek itu. Then they did it. Bosnya akhirnya mati ditembak oleh si Anna. Tapi sayangnya dalam prosesnya, Anna juga kehilangan nyawa 3 orang temennya yang mati untuk melindungi Anna.

Jalan ceritanya cukup mudah ditebak, ga ada pengkhianatan yang bikin penonton teriak "Apaaa?!!" atau twist - twist yang bikin cerita menarik tapi annoying. Actionnya lumayan lah, banyak mengeksplor kehebatan mobil Audi yang dipake. Scene yang paling saya inget sih waktu Frank Sr. dan Maria si cewek escort terjebak ga bisa kelua dari pesawat yang akan lepas landas. Frank Jr. dan tiga cewek lain nyusul ke bawah pesawat pake mobil Audi. Terus kap mobilnya dibuka dan dua orang tersebut dengan sukses masuk ke mobil. Memorable sih, karena saya belum pernah liat action yang seperti ini di film-film lainnya. Karakter yang paling kuat menurut saya justru Frank Sr. Aktornya bisa membawakan dengan bagus sosok ayah yang agak semaunya sendiri dan ga ambil pusing. Tokoh utamanya, Frank Sr. justru biasa-biasa aja. yes, he does have a nice skinny but muscular body and oh, that voice. But just that. Ga ada karakter lain yang bikin dia spesial. Tokoh utama cewek, Anna, juga biasa saja. Terkadang ekspresi dramanya agak terlalu artifisial, jadi mengganggu. Yah tapi apalah saya ini,cuma orang yang hobi nonton. This is still agood movie to watch on your lazy weekend.

Film kedua: Hitman Agent 47. Film ini dari awal udah seru dan bikin penasaran karena diceritakan ada seorang cewek bernama Katia yang lagi dicari keberadaannya oleh suatu organisasi. Organisasi itu ga butuh Katia nya sendiri sebenernya, tapi mereka butuh Katia untuk bisa menemukan Litvenko. Ternyata, si Katia emang lagi nyari-nyari Litvenko meskipun anehnya,di awalfilm dia bilang dia ga tau siapa itu Litvenko . Organisasi itu mengirim sosok John untuk nyari si Katia. John ga sendiri,agent 47 juga lagi nyari Katia. Jadi mereka berlomba nemuin Katia lebih dulu. Curangnya, John ini waktu ketemu Katia bilang kalau dia dikirim untuk ngelindungin Katia dari agent 47 yang dia bilang berniat membunuh Katia. Agent 47 berhasil menyingkirkan John untuk semenitara dan berhasil membawa Katia. Dia jelasin kalau Litvenko,ayah Katia, adalah seorang ilmuwan di bidang human engineering. Agent 47 adalah salah satu produk dari program itu..Dia diprogram untuk jadi mesin pembunuh yang efektif, tanpa ada rasa takut, penyesalan, sakit, bahkan cinta. Dia juga bilang kalau Katia pun sudah dimodifikasi oleh ayahnya untuk memperkuat kemampuan survivalnya. Mereka bekerja sama menemukan Litvenko. Organisasi ga mau ketinggalan, mereka kembali mengirim John (yang ternyata juga hasil human engineering, dia punya rangka logam di bagiam dalam tubuhnya yang bikin dia kebal peluru) untuk mengejar mereka berdua. Yaa endinya udah pasti lah yaa, agent 47 dan Katia berhasil menemukan ayahnya, mereka juga berhasil membunuh bos organisasi yang ternyata berniat menghidupkan kembali program human engineering untuk kepentingannya. John pun kalah dengan cara dialiri listrik tegangan tinggi. Tapi, si Litvenko akhirnya ikut mati juga bersama bos organisasi. Action di film ini seru, ada kebut-kebutan pakai mobil, baku hantam, tembak-tembakan, banyak lah. Karakter si agent juga kuat. Seru lah buat yang pengen nonton film action. 

Dari dua film itu, ada satu kesamaan. Selalu ada yang perlu dikorbankan untuk meraih tujuan. Ciee, dalem yak. Itu filosofi umum lah ya. Pada kenyataannya, kita emang harus bikin prioritas dalam hidup. Bukan mengorbankan sesuatu, tapi mendahulukan satu hal di atas yang lainnya. Dan seringkali bikin prioritas yang benar itu tidak mudah. Bertindak sesuai prioritas yang udah kita susun di otak bahkan lebih susah lagi. But we could learn, we should learn. Human is not perfectible, but it sure is improvable. Cheers.

No comments:

Post a Comment